Dengarlah Panggilan Rakyat – Antara Regulasi & Covid-19, Opini Masyhur Seul Borut

  • Whatsapp
Dengarlah Panggilan Rakyat - Antara Regulasi & Covid-19, Opini Masyhur Seul Borut

Dengarlah Panggilan Rakyat – Antara Regulasi & Covid-19
Oleh ; Masyhur Seul Borut (Kader GPI & Pengurus ISMAHI Jakarta)

Di hari kemarin kita Hidup berdampingan dengan Budaya Tegur sapa tanpa canggung, berjabat tangan dengan sesama tanpa Ragu, berdekatan dan berkomunikasi tanpa ada rasa takut. Tapi semuanya Kini berubah, saat Udara Tak sehat berhembus dan mengabarkan kepada kita semua tentang bahaya Penyebaran wabah penyakit yang kita kenal dengan Sebutan Covid-19.

Dalam diam kita terus menyimak, seberapa lama Kondisi ini terus bertahan. Covid-19 yang menjadi perhatian Dunia tidak hanya menutup ruang ruang Interaksi antar sesama tapi juga Merenggut ratusan Nyawa Manusia hampir di tiap Waktu. Kehidupan di bungkus rasa takut yang sangat mendalam, Kematian terus membayangi setiap manusia saat Keganasan Virus Berbahaya itu kian Menjarah.

kehidupan Negeri kita Kian Teracam sebab Kasus Corona terus meningkat di tiap pemberitaan tapi Upaya yang di lakukan Pemerintah Membuat kita bertanya-tanya. Lockdown menjadi target mereka lalu membiarkan harga masker terus menjulang tinggi.. Apa arti Semua ini..?

Kini telah berkembang wacana baru di ruang Publik, saat Rakyat Di buat merinding oleh Pandemi Covid-19, Aroma Tak sedap malah tercium kembali dari Ruang Parlemen ketika Ada bisikan dan desakan Untuk di segerakan Paripurna dalam waktu dekat Dengan agenda Pembahasan Rancangan UU (Omnibus Law & RUU KUHP).

Mereka Fokus pada pembahasan Regulasi lalu membiarkan Rakyat mati di sikat Covid-19. Sungguh aneh Jalan pikir Para Penguasa negeri ini, bahkan ditengah situasi yang mencekam seperti ini, Devenisi manusia Tak mampu mereka terjemahkan dengan makna mendalam.

Apa yang sebenarnya mereka Bangun
Kondisi sosial kah?
Misi kemanusiaan kah?
Atau Mungkin Kepentingan parsial dan Golongan mereka?
Wajar kalau kami bertanya-Tanya dan wajar pula kalau kami Curiga dan menduga-duga.

Untaian Kata Telah di rangkai, Seruan pemerintah harus di patuhi, Maklumat Para pimpinan Jadi Kewajiban yang harus di taati sebab dalil pidana Jadi Penyandra.

Melihat tanpa bergerak, mendengar tanpa berkomentar, Begitulah Posisi Kita saat ini Kala menyaksikan Drama Penguasa dengan Judul Sandiwara di mainkan.

Sekian..

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment